117619

iklan

Minggu, 23 Mei 2010

Nutrisi Bagi Ibu Menyusui




Kelelahan setelah melahirkan, ditambah si bayi yang tak henti menyusu membuat Anda harus ekstra keras menambah energi.
Agar ASI berkualitas dan Anda tetap bugar, pilih nutrisi yang tepat dan minum banyak cairan, berikut tuntunannya.

1.Jangan lewatkan saat makan. Bila perlu, Anda harus menambah jadwal snack di sela waktu makan. Meski kualitas ASI tak berkorelasi langsung dengan makanan Anda, tetapi makan makanan bergizi akan mengembalikan tubuh dalam kondisi prima dan Anda siap mengasuh bayi apapun tantangannya.

2.Jangan lupakan minum. Minumlah saat Anda merasa haus. Tetapi ingat, terlalu banyak minum tak akan menambah volume ASI. Yang paling menentukan volume ASI adalah isapan si bayi sendiri. Susukan ia on demand (sesuai permintaan bayi), tak perlu terlalu ketat di jadwal.

3.Sebaiknya memilih minuman yang tidak mengandung gula karena gula hanya membuat Anda gemuk tanpa keuntungan untuk si kecil. Hati-hati untuk Ibu yang memilik anak berbakat alergi, mungkin kebiasaan Anda minum susu sapi akan mempengaruhinya. Konsultasikan dahulu ke dokter.

4.Tambahlah porsi makan sebanyak sekitar 500 kalori dari kebutuhan normal saat Anda memberi ASI ekslusif. Agar tak tambah gemuk, Anda cukup menambahkan sekitar 330 kalori per hari, dan biarkan lemak dalam tubuh yang terkumpul semasa hamil yang akan menggenapkannya.

5.Jangan terlalu ketat berdiet sebab akan mempengaruhi jumlah ASI. Kabar gembiranya, memberi ASI sendiri merupakan suatu langkah menurunkan berat badan secara bertahap. Jadi, berat badan ideal semakin mudah dicapai, anak pun mendapat nutrisi terbaik.

6.Olahraga yang terlalu berat konon dapat mempengaruhi rasa ASI karena produksi asam laktat. Beberapa bayi tak menyukainya, jadi disarankan untuk ibu menyusui, ASI dapat diperas atau bayi disusui dahulu sebelum berolahraga.

Apa yang Ibu Butuhkan?

Nutrisi berenergi
Selain protein dan asam lemak, ibu terutama memerlukan tambahan karbohidrat untuk menggantikan glukosa yang dipakai membuat laktosa dalam ASI, juga tambahan serat yang disesuaikan dengan jumlah kalori Anda.

Vitamin dan mineral
Kandungan vitamin dan mineral dalam ASI dipengaruhi oleh simpanan dalam tubuh ibu, bukan dari asupan vitamin dan mineral secara langsung. Sebuah penelitian memperlihatkan asupan kalsium ibu tidak mempengaruhi jumlah kalsium dalam ASI tetapi mempengaruhi densitas tulang ibu. Jadi, makanan Anda tak terlalu berpengaruh terhadap kualitas ASI namun mempengaruhi simpanan dalam tubuh Anda. Bila Anda membatasi asupan dalam jangka panjang, pada akhirnya kualitas pun bisa berubah.
Tetapi diingat, berdiet atau membatasi asupan makanan pada ibu pastinya akan mengurangi jumlah ASI dan si bayi pun akhirnya bisa kekurangan nutrisi.

Suplementasi
Sebenarnya semua ibu bisa mendapatkan nutrisi lengkap dari diet seimbang tanpa perlu suplement. Namun, untuk beberapa zat terutama zat besi, mungkin ibu memerlukan tambahan karena banyaknya darah yang keluar saat persalinan atau untuk mengganti simpanan za besi tubuh yang sudah diserap bayi dalam kandungan.
Makanan khusus
Beberapa jenis makanan dengan cita rasa kuat dapat mempengaruhi rasa ASI. Terkadang, ibu yang menyusui ekslusif bayinya yang alergi juga diminta membatasi makanan yang paling sering menyebabkan alergi seperti susu sapi, ikan laut, kacang, dan telur. Tetapi hal ini perlu dikonsultasikan terlebih dahulu pada dokter.

Kapan Sebaiknya ASI Mulai Diberikan?

"Aduh Bagaimana Dok, ASI Saya kan belum keluar? Saya beri susu formula saja ya??

Pertanyaan tersebut biasa dialami oleh ibu-ibu muda yang merasa cemas akan keadaan bayinya jika tidak segera disusukan karena ia merasa ASI nya belum keluar. Lalu bagaimana seharusnya? Apakah jika ASI belum keluar, bayi baru lahir boleh diberikan susu formula?? .Tidak perlu takut jika ASI belum segera keluar
Pakar ASI dari FKUI-RSCM Prof. dr. Rulina Suradi, Sp. A (K), IBCLC menjelaskan bahwa bayi cukup bulan dan lahir tanpa komplikasi memiliki cadangan energi yang cukup untuk mempertahankan hidupnya selama 72 jam tanpa diberi minuman atau makanan apapun, sehingga para ibu tidak perlu takut bayinya akan bermasalah jika ia tidak segera mendapatkan air susu. Secara umum, ASI sudah akan keluar sebelum hari ketiga yang turut dipicu dengan adanya rangsang hisap yang terus menerus dari bayi.
Beliau menambahkan, pemberian susu formula sebagai minuman pertama untuk bayi akan memberikan kerugian karena susu formula mengandung zat asing yang akan ditangkap oleh sel-sel pada lapisan dalam dinding usus yang masih “terbuka”, hal ini dapat menimbulkan reaksi alergi atau infeksi jika campuran air yang digunakan pada susu formula tidak higienis. Hal ini dapat meningkatkan risiko kematian bayi.
Di sisi lain, pemberian kolostrum (ASI yang keluar pertama kali beberapa hari setelah melahirkan) akan memberi perlindungan terhadap bakteri, virus, protozoa, dan alergi karena kolostrum kaya akan zat kekebalan dan tidak mengandung zat penyebab alergi.
Berikan kesempatan selama 1 jam pertama bagi ibu dan bayi untuk memulai proses menyusui.

Jika seorang bayi normal yang sehat dan bisa bernapas dengan baik diletakkan pada perut ibu secepatnya setelah tali pusat dipotong, maka bayi akan merangkak menuju payudara. Ia akan mencari puting susu, menempel, dan kemudian mulai menghisapnya. Hal ini terjadi tanpa memerlukan bantuan ibu. Saat mendekati payudara, bayi akan beralih dari satu payudara ke payudara lainnya sebelum akhirnya mencapai salah satu puting susu kemudian menghisapnya. Proses ini memerlukan waktu sekitar 40-45 menit.
Jadi, jika keadaan bayi dan ibu stabil setelah proses kelahiran, jangan ragu untuk segera memberikan ASI pada bayi dalam waktu satu jam pertama karena dalam masa tersebut bayi masih “awas” untukmencari puting susu ibunya. Jika diletakkan pada dada ibunya setelah masa ini, minat bayi untuk mencari puting susu ibunya sudah akan berkurang.

Memulai proses menyusui segera setelah lahir mengurangi risiko kematian bayi
Edmond dkk, dalam penelitian observasionalnya, menyimpulkan bahwa semakin lama penundaan waktu antara lahir dan mulainya proses meyusui, maka semakin besar kemungkinan bayi akan meninggal sebelum berusia 28 hari.
Edmond menunjukkan bahwa waktu pertama kali mendapatkan ASI segera setelah lahir secara bermakna meningkatkan kesempatan hidup bayi. Jika bayi mulai menyusui dalam waktu 1 jam setelah lahir, 22 % bayi yang meninggal dalam 28 hari pertama (setara dengan sekitar satu juta bayi baru lahir setiap tahun) sebenarnya dapat dicegah. Jika proses menyusui ini dimulai dalam satu hari pertama, maka hanya 16 % bayi yang dapat diselamatkan.

Edmond berpendapat, menyusui bayi sedini mungkin dapat mencegah kematian bayi baru lahir dalam empat cara:

1.Penghisapan oleh bayi segera setelah lahir dapat membantu terwujudnya proses menyusui dan memastikan bahwa hal ini akan berlanjut dengan baik

2.Menyusui sedini mungkin dapat mencegah paparan terhadap substansi/zat dari makanan/minuman lain yang dapat menggangu saluran pencernaan

3.Komponen dari ASI awal (Kolostrum) dapat memicu pematangan dari saluran cerna dan memberi perlindungan terhadap infeksi karena kaya akan zat kekebalan.

4.Kehangatan tubuh ibu saat proses menyusui dapat mencegah kematian bayi akibat kedinginan (terutama bagi bayi dengan berat lahir rendah)

Jadi Bagaimana Sebaiknya??

Sebaiknya bayi diberikan kesempatan dalam 1 jam pertama setelah dilahirkan untuk segera menyusu pada ibunya. Hal ini dapat tetap dilakukan bahkan jika sang ibu masih dalam tindakan dokter, namun keadaannya stabil. Jangan sampai dalam masa-masa menentukan ini sang bayi dipisahkan dari ibu. Jangan pula hanya karena merasa ASI belum keluar, bayi diberikan susu formula. Ingat, hanya ASI yang terbaik diciptakan Tuhan untuk bayi. Jadi, susuilah bayi Anda untuk pertama kalinya sesegera mungkin hanya dengan ASI.

Stretch Mark pada Ibu Hamil

Stretch mark sering salah disebut sebagai selulit. Sekitar 90% ibu hamil menderita gangguan kulit ini, beurpa garis-garis pada perut, pinggul, bokong, kadang payudara. Kadang terasa gatal, tapi terjadi bukannya karena digaruk.

Stretch marks timbul karena kombinasi antara peningkatan hormon glukokortikoid pada sirkulasi darah (ini yang utama), dan peregangan kulit perut yang membesar. Hormon glukokortikoid menyebabkan berkurangnya pembentukan jaringan elastin dan kolagen kulit sehingga jaringan penunjang kulit putus.

Stretch marks terbagi dalam dua fase, yakni fase awal (striae rubrae) berupa garis kemerahan atau keunguan (pada yang berkulit gelap) dan fase akhir/ terminal dimana garis telah berubah menjadi putih (striae distensae alba).

Saran penanggulangan

Jangan terlambat. Segera berobat ke dokter spesialis kulit kelamin terdekat begitu timbul garis berwarna kemerahan pada kulit perut. Pengobatan stretch mark hanya akan berhasil (kulit kembali hampir normal) kalau dilakukan pada fase awal, ketika garis masih berwarna kemerahan keunguan. Kalau sudah berwarna putih, maka stretch mark tidak bisa hilang, hanya memudarkan saja.
Stretch mark fase awal pada kehamilan akan diobati oleh dokter spesialis kulit dengan menggunakan krim oles berisi bahan aman sehingga bisa digunakan sejak awal kehamilan dan tidak mempengaruhi kesehatan janin, yakni:

•Krim AHA 10-20%.
•Krim vitamin C 12-20% (L ascorbic acid, hanya dalam bentuk kimia ini, vitamin c oles dapat stabil dan berfungsi). Dioles 2 kali sehari selama 6-12 bulan.
•Krim antikeloid terbaru dari ekstrak bawang merah, sudah beredar dan digunakan di Indonesia, sayangnya harganya masih mahal.
•Setelah melewati 3-6 bulan kehamilan, dapat digunakan tambahan krim tretinoin 0.05% malam hari hanya pada garis-garis stretch mark dengan pengawasan ketat dari dokter spesialis kulit.
Stretch mark fase akhir yang sudah berwarna putih, setelah melahirkan, bisa disamarkan dengan pengobatan:
•Krim AHA 10-20% pagi hari, tretinoin 0.05% malam hari. Dengan resep dan pengawasan, dokter kulit hanya bisa menyamarkan stretch mark saja.
•Mikrodermabasi, yakni penipisan kulit ari dengan menggunakan kristal halus. Minimal 6 kali, dan dikombinasikan dengan krim yang telah disebutkan, hanya menyamarkan stretch mark.
•Laser (585 nanometer pulsed dye, non ablative, XTRAC) dicoba 3 kali dulu, kalau tidak ada perubahan, tidak usah dilanjutkan karena biayanya tinggi.

catatan penting masa nifas

1. Waspadai infeksi
Mada masa nifas mungkin terjadi peningkatan suhu badan atau keluhan nyeri. Demam pada masa nifas menunjukkan adanya infeksi, yang tersering infeksi kandungan dan saluran kemih. ASI yang tidak keluar, terutama pada hari ke 3-4, terkadang menyebabkan demam disertai payudara membengkak dan nyeri. Demam ASI ini umumnya berakhir setelah 24 jam.

2. Kram perut
Perempuan yang pertama kali melahirkan akan mengalami kontraksi rahim yang cenderung bersifat tonik menimbulkan nyeri perut seperti “kram”, apalagi bila ada sisa-sisa bekuan darah dalam rahim. Kadangkala nyeri ini sangat hebat dan membutuhkan obat pereda nyeri. Nyeri perut ini juga dapat timbul saat bayi mengisap payudara. Biasanya keluhan nyeri menghilang dengan sendirinya.

3. Sisa plasenta
Darah nifas atau lokia adalah lapisan rahim yang lepas. Proses ini mirip dengan yang terjadi pada menstruasi. Pada awal masa nifas lokia berwarna merah. Setelah 3-4 hari warnanya makin pudar, dan pada hari ke-10 berwarna putih-kekuningan. Bila warna lokia merah melanjut sampai 2 minggu, ada kemungkinan plasenta tersisa dalam rahim, gangguan pemulihan rahim yang semula merupakan tempat perlekatan plasenta, atau keduanya. Lokia yang berbau kemungkinan ada infeksi.

4. Perubahan komponen darah
Pada masa nifas terjadi perubahan pada komponen darah, misalnya jumlah sel darah putih akan bertambah banyak. Jumlah sel darah merah dan hemoglobin akan berfluktuasi, namun dalam 1 minggu pascapersalinan biasanya semuanya akan kembali ke keadaan semula. Curah jantung atau jumlah darah yang dipompa oleh jantung akan tetap tinggi pada awal masa nifas dan dalam 2 minggu akan kembali ke keadaan normal.

5. Penurunan berat badan
Pascapersalinan wanita akan kehilangan 5-6 kg berat badannya
yang berasal dari bayi, plasenta, air ketuban dan perdarahan persalinan, 2-3 kg lagi melalui air kemih sebagai usaha tubuh untuk mengeluarkan cairan yang dahulu diretensi pada waktu hamil. Rata-rata perempuan kembali ke berat idealnya setelah 6 bulan, walaupun sebagian besar tetap akan lebih berat daripada sebelumnya.

6. Lekas bergerak
Pada masa nifas, perempuan sebaiknya melakukan ambulasi dini. Yang dimaksud dengan ambulasi dini adalah beberapa jam setelah melahirkan, segera bangun dari tempat tidur dan bergerak, agar lebih kuat dan lebih baik. Gangguan berkemih dan buang air besar juga dapat teratasi.

7. Menjaga kebersihan
Vulva (bibir kemaluan) harus selalu dibersihkan dari depan ke
belakang. Tidak perlu khawatir jahitan akan terlepas. Justru vulva yang tidak dibersihkan akan meningkatkan risiko terjadinya infeksi. Apabila ada pembengkakan dapat dikompres dengan es dan untuk mengurangi rasa tidak nyaman dapat dengan duduk berendam di air hangat setelah 24 jam pascapersalinan.
Bila tidak ada infeksi tidak diperlukan penggunaan antiseptik, cukup
dengan air bersih saja.

8. Jangan ditahan
Rasa nyeri kadangkala menyebabkan keengganan untuk berkemih, tetapi usahakanlah untuk berkemih secara teratur, karena kandung kemih yang penuh dapat menyebabkan gangguan kontraksi rahim, yang dapat menyebabkan timbulnya perdarahan dari rahim. Seperti halnya dengan berkemih, perempuan pascamelahirkan sering tidak merasakan sensasi ingin buang air besar, yang dapat disebabkan pengosongan usus besar (klisma) sebelum melahirkan atau ketakutan menimbulkan robekan pada jahitan di kemaluan. Sebenarnya kotoran yang dalam beberapa hari tidak dikeluarkan akan mengeras dan dapat menyulitkan di kemudian hari.

9. Waspadai postpartum blues
Perempuan pascamelahirkan kadang mengalami depresi yang disebut
postpartum blues. Depresi dapat disebabkan oleh berbagai factor seperti
perubahan emosional, senang dan takut pada saat melahirkan, kelelahan, perasaan asing tinggal di rumah sakit, kecemasan akan kemampuannya merawat bayi, dan perasaan kurang menarik lagi di mata suami. Depresi ini umumnya akan hilang sendiri dalam 2-3 hari, walaupun bisa saja lebih lama lagi. Dukungan dari suami dan orang di sekitarnya dapat membantu menghilangkan depresi ini

10. Makan dan makan
Pada mereka yang melahirkan secara normal, tidak ada pantangan diet. Dua jam setelah melahirkan perempuan boleh minum dan makan seperti biasa bila ingin. Namun perlu diperhatikan jumlah kalori dan protein ibu menyusui harus lebih besar daripada ibu hamil, kecuali apabila si ibu tidak menyusui bayinya.

11. Rencana KB
Pemilihan kontrasepsi harus sudah dipertimbangkan pada masa nifas.
Apabila hendak memakai kontrasepsi yang mengandung hormon, harus menggunakan obat yang tidak mengganggu produksi ASI. Hubungan suami istri pada masa nifas tidak dianjurkan,
Masa nifas adalah masa pemulihan. Tubuh akan berusaha kembali ke keadaan sebelum hamil. Menjaga pola hidup sehat dapat membantu melewati masa transisi ini dengan nyaman. Peran suami dan keluarga juga merupakan faktor yang penting.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar